One of The Best College Academy of Our Country

Barisan dalam Shaf

Sabtu, 05 Maret 2011

Salah dalam memahami merapatkan shof

Yang dimaksud dengan merapatkan barisan bukanlah dengan cara merapatkan ujung kaki dengan ujung kaki temannya, melainkan merapatkan shaf sehingga rapat antara bahu dengan bahu, lutut dengan lutut dan tumit dengan tumit.
Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رصوا صفوفكم وقاربوا بينها وحاذوا بالأعناق
“Rapatkanlah shaf kalian, saling mendekatlah, dan luruskan pundak-pundak”. [1]
An-Nu’man Radhiyallahu ‘anhu telah menyaksikan orang-orang yang berma’mum dibelakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata :

فرأيت الرجل يلزق منكبه بمنكب صاحبه وركبته بركبة صاحبه وكعبه بكعبه
“Lantas aku melihat seseorang menempelkan bahunya dengan bahu temannya, menempelkan lututnya dengan lutut temannya dan menempelkan mata kakinya dengan mata kaki temannya”. [2]
Hadits Anas Radhiyallahu‘anhu membenarkan apa yang disaksikan An-Nu’man, seperti disebutkan dalam hadits yang lain.
----------------------
1. Shahih, Abu Dawud (no. 667) dan Nasai (no. 815), dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Misykah (no. 1093).
2. Shahih, Abu Dawud (no. 662), Ibn Hibban (no. 396), Ahmad (4/276), lihat juga Bukhari (2/211) dan disambungkan oleh Ad-Daruquthni (1/282).
Dan posisi ujung dua telapak kaki yang tidak lurus ke arah kiblat.
Dari hadits An-Nu’man diatas “menempelkan lututnya dengan lutut temannya dan menempelkan mata kakinya dengan mata kaki temannya”, juga diambil kesimpulan bagaimana posisi ujung dua telapak kaki waktu berdiri sholat, yaitu lurus kearah kiblat, bukan bengkok ke kiri dan ke kanan. Sunnah ini akan sulit bagi orang yang tidak biasa.
Source : Rumahku-Indah.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar