One of The Best College Academy of Our Country

Wanita Tabarruj juga Pengikut Dajjal

Sabtu, 05 Februari 2011


Dan Siapa Saja Pengikut Dajjal ???
Wanita Tabarruj

Ketetapan Dalil Bahwa Kebanyakan Pengikut Dajjal Adalah Wanita Bahkan Mereka adalah Yang Awal-Awal Mengikutinya
Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad (2/67) no. 5353 berkata,
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ سَالِمٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلىالله عليه وسلم- « يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْيَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِوَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
Menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdul Malik menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Tholhah dari Salim dari Ibnu Umar yang berkata, bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, : “Dajjal akan turun di lembah berair ini. Yang keluar (kepada dajjal) kebanyakan adalah kaum wanita, sampai seorang laki-laki kembali kepada orang yang menyusuinya dan kepada ibunya, anak perempuannya, saudari dan bibinya, lalu diikatnya, karena khawatir dia (Dajjal) akan muncul”.
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir (12/307) no. 13197. Imam Al-Albani berkata, “Sanadnya hasan, seandainya Muhammad ibn Ishaq tidak mu’an’an”. Berkata Al-Haitsami dalam Al-Majma (7/347) no. 12534, “Didalamnya ada ibn Ishaq, beliau ini mudalis”.
Akan tetapi bagi hadits ini terdapat penyerta yaitu hadits Utsman bin Abil Ash radhiyallahu’anhu yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/216-217) no. 17931 dan Al-Hakim (4/478-479) no. 8473, didalamnya terdapat lafazh:
وَمَعَ الدَّجَّالِ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ السِّيجَانُ وَأَكْثَرُ تَبَعِهِ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ
“… Dan bersama Dajjal 70.000 pengikut yang mengenakan kain panjang dan kebanyakan yang mengikutinya adalah orang Yahudi dan wanita”.

Ditegaskan dalam hadits dari Abu Hurairrah radhiyallahu’anhu:
لا ينزل الدجال المدينة ولكنه بين الخندق وعلى كل نقب منها ملائكةيحرسونها فأول من يتبعه النساء ..
“Dajjal tidak akan turun di Madinah akan tetapi diantara Khondaq, dan pada setiap lubang pintunya terdapat malaikat yang menjaganya. Yang pertama-tama mengikutinya adalah kaum wanita …
Al-Haitsami dalam Al-Majma (7/669) no. 12545 berkata, “Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Ausath, rijalnya adalah perawi hadits shahih, kecuali Uqbah ibn Makram ibn Uqbah ad-Dhabi, sedangkan ia tsiqah”.
Penjelasan Bahwa Wanita Yang Mengikutinya Hanyalah Wanita Munafik Lagi Fasik !!!
Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad (4/338) no. 18996 berkata,
حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ مِحْجَنِ بْنِ الْأَدْرَعِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِوَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ فَقَالَ يَوْمُ الْخَلَاصِ وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ يَوْمُ الْخَلَاصِ وَمَايَوْمُ الْخَلَاصِ يَوْمُ الْخَلَاصِ وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ ثَلَاثًا فَقِيلَ لَهُ وَمَا يَوْمُالْخَلَاصِ قَالَ يَجِيءُ الدَّجَّالُ فَيَصْعَدُ أُحُدًا فَيَنْظُرُ الْمَدِينَةَ فَيَقُولُ لِأَصْحَابِهِأَتَرَوْنَ هَذَا الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ هَذَا مَسْجِدُ أَحْمَدَ ثُمَّ يَأْتِي الْمَدِينَةَ فَيَجِدُ بِكُلِّنَقْبٍ مِنْهَا مَلَكًا مُصْلِتًا فَيَأْتِي سَبْخَةَ الْحَرْفِ فَيَضْرِبُ رُوَاقَهُ ثُمَّ تَرْجُفُالْمَدِينَةُ ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَلَا يَبْقَى مُنَافِقٌ وَلَا مُنَافِقَةٌ وَلَا فَاسِقٌ وَلَا فَاسِقَةٌ إِلَّاخَرَجَ إِلَيْهِ فَذَلِكَ يَوْمُ الْخَلَاصِ
Menceritakan kepada kami Yunus menceritakan kepada kami Hammad yakni ibnu Salamah dari Sa’id Al-Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq dari Mihjan bin Al-Adzra’i sesungguhnya Nabi shallallahu’alaihi wasallam berkhutbah kepada manusia: “Hari Pembersihan, dan apakah itu Hari Pembersihan?!, Hari Pembersihan, dan apakah itu Hari Pembersihan?!, Hari Pembersihan, dan apakah itu Hari Pembersihan?!, tiga kali, lalu beliau ditanya, “Dan apakah Hari Pembersihan?”. Beliau bersabda, “Hari dimana Dajjal akan datang, lalu dia naik gunung Uhud dan memandang ke Madinah, dia berkata pada temannya, ‘Apakah kalian melihat Al-Qashru Al-Abyadh (Istana putih)? Itu adalah Mesjid Ahmad, kemudian ia datang ke Madinah dan mendapati disetiap jalannya malaikat bersenjatakan pedang tajam. Kemudian kota Madinah bergoncang tiga kali, maka tidak ada yang tersisa dari orang munafik laki-laki maupun orang munafik perempuan dan tidak ada orang fasik baik laki-laki maupun orang fasik perempuan kecuali keluar dari Madinah, itulah Hari Pembersihan”.
Dikeluarkan juga oleh Al-Hakim (4/586) no. 8631 lalu berkata, ‘Hadits shahih menurut syarat Muslim”. Adz-Dzahabi menyepakatinya. Al-Haitsami (3/308) berkata, “Rojulnya rojul shahih”.
Penjelasan Bahwa Wanita Tabaruj Adalah Wanita Munafik
Imam Baihaqi rahimahullahu berkata,
أَخْبَرَنَا أَبُو طَاهِرٍ الْفَقِيهُ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ : مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَطَّانُحَدَّثَنَا أَبُو الأَزْهَرِ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ : عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِى مُوسَىبْنُ عَلِىِّ بْنِ رَبَاحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى أُذَيْنَةَ الصَّدَفِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلىالله عليه وسلم- قَالَخَيْرُ نِسَائِكُمُ الْوَدُودُ الْوَلُودُ الْمَوَاتِيَةُ الْمُوَاسِيَةُ إِذَااتَّقَيْنَ اللَّهَ وَشَرُّ نِسَائِكُمُ الْمُتَبَرِّجَاتُ الْمُتَخَيِّلاَتُ وَهُنَّ الْمُنَافِقَاتُ لاَ يَدْخُلُالْجَنَّةَ مِنْهُنَّ إِلاَّ مِثْلُ الْغُرَابِ الأَعْصَمِ ».
Mengkhabarkan kepada kami Abu Thohir Al-Faqih mengkhabarkan kepada kami Abu Bakar: Muhammad bin Husein Al-Qothon, menceritakan kepada kami Abu Al-Azhar, menceritakan kepada kami Abu Shalih: Abdullah bin Shalih, menceritakan kepada saya Musa bin Ali bin Rabah dari Bapaknya dari Abi Udainah Ash-Shadafi, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak anaknya, suka menghibur dan siap melayani, jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang bertabarruj dan banyak angan-angan. Mereka itu wanita-wanita munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang diantara mereka kecuali seperti al-Ghurab al-a’shom“.
Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 1849.
Maksud al-Ghurab al-a’shom adalah burung gagak yang bercakar merah yang sangat sulit dijumpai. Artinya sangat jarang sekali dijumpai yang akan masuk surga diantara mereka.
Termasuk dalam cakupan tabaruj adalah :
Pertama, Keluar rumah dan berjalan-jalan (berikhtilat) diantara laki-laki yang bukan mahromnya,
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabaruj seperti tabarujnya orang-orang jahiliyah terdahulu” (Surat Al-Ahzab ayat 33)
Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat Al-Kubro (8/198) berkata,
أخبرنا محمد بن عمر عن إسحاق بن يحيى عن مجاهد قال كانتالمرأة تخرج فتمشي بين الرجال ، فذلك { تبرج الجاهلية الأولى }
Mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Umar dari Ishaq bin Yahya dari Mujahid yang berkata, “Wanita dahulu keluar dan berjalan di antara para laki-laki. Inilah maksud {dari tabarruj jahiliyah terdahulu]”.
Atsar ini shahih, dikeluarkan dari jalan Ma’amar dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid oleh Abdurrazaq dalam Tafsirnya sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (8/520).
Penguat dalil bagi tafsir diatas adalah riwayat Imam Abu Dawud dalam Sunan (no. 5272) yang berkata :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ - يَعْنِى ابْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِىالْيَمَانِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَبِى عَمْرِو بْنِ حِمَاسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ أَبِىأُسَيْدٍ الأَنْصَارِىِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-يَقُولُ وَهُوَ خَارِجٌ مِنَ الْمَسْجِدِ فَاخْتَلَطَ الرِّجَالُ مَعَ النِّسَاءِ فِى الطَّرِيقِفَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلنِّسَاءِ « اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَلَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَاتِ الطَّرِيقِ ». فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَلْتَصِقُبِالْجِدَارِ حَتَّى إِنَّ ثَوْبَهَا لَيَتَعَلَّقُ بِالْجِدَارِ مِنْ لُصُوقِهَا بِهِ.
Menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah menceritakan kepada kami Abdul Aziz yakni Ibnu Muhammad dari Muhammad dari Abi Al-Yaman dari Syadad bin Abi ‘Amru bin Himas dari Bapaknya dari Hamzah bin Abi Usaid Al-Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda sedangkan beliau baru keluar dari masjid. Tiba-tiba orang laki-laki dan wanita berikhtilat (bercampur baur) di jalanan. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berkata kepada para wanita itu, “Yang wanita dibelakang saja, kalian tidak boleh berada di tengah-tengah jalan (ketika ada laki-laki) dan hendaknya kalian dipinggiran jalan.” Serta merta ada wanita yang merapat ke dinding-dinding sampai-sampai pakaiannya tersangkut-sangkut ke dinding itu karena terlalu nempel.”
Hadits ini dihasankan oleh Imam Al-Albani rahimahullahu.
Hadits ini juga menunjukan bersegeranya para perempuan sahabat dalam melaksanakan perintah Rasullullah shallallahu’alaihi wasallam. Dan bagaimana dengan perempuan zaman sekarang?!!.
Kedua, tidak memakai kerudung (jilbab),
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata dalam Tafsir (6/410):
وقال مقاتل بن حيان: { وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى } والتبرج:أنها تلقي الخمار على رأسها، ……….
Dan Muqatil bin Hayyan berkata, (“dan janganlah kamu bertabaruj seperti tabarujnya orang-orang jahiliyah terdahulu”) dan (maksud) tabarruj adalah wanita yang menanggalkan kerudung dari kepalanya………
Dan dalil bagi masalah ini (kewajiban memakai kerudung) banyak. Bukan tempatnya dibahas disini.
Ketiga, termasuk dalam cakupan ini adalah perempuan berkerudung tetapi kainnya ketat, pendek atau tipis.
Imam Al-Hakim rahimahullahu dalam Al-Mustadrak (4/265) no. 8346 berkata,
حدثنا أبو الفضل الحسن بن يعقوب بن يوسف العدل ثنا الحسين بنمحمد بن زياد ثنا هارون بن معروف ثنا عبد الله بن وهب أخبرنيعبد الله بن عياش القتباني عن أبيه عن عيسى بن هلال الصدفي عنعبد الله بن عمرو رضي الله عنهما : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : سيكون في آخر هذه الأمة رجال يركبون على المياثر حتىيأتوا أبواب مساجدهم نساؤهم كاسيات عاريات على رؤوسهم كأسنمةالبحت العجاف العنوهن فإنهن ملعونات لو كانت وراءكم أمة من الأمملخدمهم كما خدمكم نساء الأمم قبلكم
فقلت لأبي : و ما المياثر ؟ قال : سروجا عظاما
Menceritakan kepada kami Abu Al-Fadhl Al-Hasan bin Yaqub bin Yusuf Al-Adl, menceritakan kepada kami Husein bin Muhammad bin Ziyad, menceritakan kepada kami Harun bin Ma’ruf, menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab, mengkhabarkan kepada saya Abdullah bin Iyasy Al-Qathbani dari Bapaknya dari Iyas bin Hilal Ash-Shadifi dari Abdullah bin Amru radhiyallahu’anhuma: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Akan muncul diakhir umat ini seorang laki-laki yang berkendaraan diatas beberapa pelana [المياثر] sehingga mereka berhenti dengan kendaraan tersebut turun didepan pintu mesjid, wanita-wanita mereka berpakaian akan tetapi sebenarnya mereka adalah telanjang, diatas kepala mereka ada sesuatu seperti punuk onta yang kering. Maka, laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka adalah terlaknat. Kalau dibelakang (sesudah)mu nanti masih ada umat-umat yang lain, niscaya wanita-wanita kamu akan melayani wanita-wanita mereka, se-bagaimana dahulu kamu dilayani oleh wanita-wanita bangsa sebelum kamu”.
Ditanyakan pada bapakku: “Apa itu المياثر ?”. Lalu beliau menjawab: “Pelana-pelana kendaraan (yang terbentang) yang (siap) ditunggangi”.
Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih sesuai dengan syarat syaikhain tapi mereka tidak mengeluarkannya”. Dikeluarkan juga oleh Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath (9/131) no. 9331, dan Mu’jam Ash-Shaghir (2/257) no. 1125, kemudian oleh Ahmad dalam Musnad (2/223) no. 7083. Menurut Al-Haitsami (5/137), rijal Ahmad ini adalah rijal shahih.
Imam Muslim dalam Shahih (no. 2128):
حَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْأَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌعَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَالْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا ».
Menceritakan kepada saya Zuhair bin Harb menceritakan kepada kami Jarir bin Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu yang berkata: Rasulullah shallallahu’alai wasallam bersabda: Dua golongan dari penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya : “Satu kaum yang memegang pecut seperti buntut-buntut sapi, mereka memukuli manusia dengannya dan perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yaitu perempuan-perem-puan yang tidak ta’at, yang mengajarkan maksiat (pada perempuan yang lain) yang kepala-kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau-nya, padahal bau surga bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian”.
Imam As-Suyuti rahimahullahu dalam Tanwirul Hawalik (1/216 – Maktabah At-Tajariah al-Kubro) berkata,
قال بن عبد البر أراد اللواتي يلبسن من الثياب الشيء الخفيف الذييصف ولا يستر فهن كاسيات بالاسم عاريا في الحقيقة
Ibnu Abdil Barr berkata: “Yang dimaksud adalah wanita yang mengenakan pakaian tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya akan tetapi hakekatnya telanjang”.
Dan kepada Allah lah kami mohon perlindungan, dan meminta agar istri-istri, ibu-ibu, saudari-saudari dan anak-anak perempuan kami tidak termasuk dalam cakupan orang-orang yang bertabaruj.
Source : Rumahku-Indah.blogspot.com

4 komentar:

Dzulkarnaen Al Mahdi mengatakan...

izin pos y blog saya, love-is-rasa.blogspot.com
mksh

Agung mengatakan...

izin copas

Asep Afriansyah mengatakan...

Izin copas

Unknown mengatakan...

terimakasih infonya, kunjungi http://bit.ly/2DPqikU

Posting Komentar